Sesuatu yang besar akan dimulai dari hal yang kecil, apabila dengan tekun dan konsisten diusahakan tidak menutup kemungkinan ia akan mulai berubah menjadi besar seperti yang diharapkan.
Hal yang serupa ini dilakukan oleh juragan sabun, Harjo Sutanto yang pada akhir tahun 2020 lalu terdaftar dalam Forbes sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Perlu untuk kamu ketahui, Harjo Sutanto adalah bos dari salah satu produsen deterjen terbesar Tanah Air, Wings Group. Seperti yang kita ketahui Wings Group memproduksi banyak produk yang kini banyak menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Misalnya saja pasta gigi Ciptadent, deterjen cuci So Klin, hingga beragam produk perawatan dan kebersihan tubuh yang kini banyak digunakan oleh masyarakat.
Lantaran di awal berdirinya perusahaan ini berfokus pada produksi dan penjualan deterjen cuci, maka nama 'Wings' kerap diasosiasikan dengan dunia persabunan di Indonesia.
Berjalannya waktu, bisnis tersebut pun makin berkembang dan mulai mengikuti permintaan masyarakat. Sehingga Wings Group tidak lagi menjual deterjen cuci, tetapi juga mulai memproduksi makanan dan minuman.
Berkat melebarnya sayap bisnis tersebut, Harjo Sutanto akhirnya sukses menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dalam versi Forbes.
Kini di umurnya yang memasuki usia 94 tahun, kekayaan yang dimiliki Harjo tergolong sangat melimpah dan bahkan disebut menjadi salah satu Crazy Rich Indonesia pertama.
Menurut catatan Forbes, kekayaan bersih Harjo diperkirakan sebesar 810 juta dolar AS atau senilai Rp11 triliun. Pria asal Surabaya tak ayal dijuluki "Kakek terkaya RI".
Menjual Sabun Dari Rumah ke Rumah
Padahal, kalau melihat masa lalunya, Harjo Sutanto harus melewati proses begitu panjang yang pahit dan rumit. Dulu Harjo hanya seorang penjual sabun door-to-door.
Sabun-sabun ini ia buat sendiri bersama seorang temannya yang bernama Ferdinand Katuari. Bersama Ferdinand, Harjo perlu berkeliling dari pintu ke pintu demi bisa menggaet pelanggan.
Masa itu sudah terjadi lebih dari 60 tahun lalu. Tentu saja, ia kerap memperoleh beragam penolakan dari pemilik rumah yang ia kunjungi saat itu.
Namun, Harjo dan Ferdinand terus bekerja keras demi memasarkan produknya ke segala tempat. Bahkan, mereka sudah berani mendekati para agen-agen penjual sabun untuk bersedia memasarkan produk mereka.
Perjuangan mereka pun berbuah, sabun buatan Harjo dan Ferdinand sukses dikenal pasar dan diperhitungkan. Setelah bisnisnya sedikit membesar, Ferdinand dan Harjo mulai membangun pabrik bernama Fa Wings di tahun 21 September 1948 yang berlokasi di kampung halamannya, Surabaya.
Usai dibangunnya pabrik, produk Fa Wings kian melejit tahun demi tahun. Hingga pada tahun 1991 nama Fa Wings diganti jadi Wings Surya. Wings juga melakukan kerjasama produksi bersama Lion Corporation Jepang dan terciptalaj PT Lion Wings.
Setelahnya, produk-produk Wings kian menasional dan jadi deterjen primadona Indonesia. Dari tukang jual deterjen keliling, kini menjadi seorang juragan sabun Indonesia.